Jakarta, elvanonews.com – Dalam pidato perdananya setelah dilantik sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan bahwa ketahanan dan swasembada pangan adalah prioritas utama pemerintah. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan dan kemandirian bangsa di tengah tantangan global yang terus berkembang.
“Saya tekankan, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai swasembada pangan. Kita harus mampu memenuhi dan memproduksi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya saat menyampaikan pidato perdananya di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, dikutip Senin (21/10).
Dengan dukungan para pakar, Presiden Prabowo Subianto menargetkan bahwa dalam 4-5 tahun, Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyatnya dan siap menjadi lumbung pangan dunia. Selain itu, ia juga menyoroti risiko ketergantungan pada impor pangan, terutama di tengah krisis global.
“Kita tidak boleh tergantung pada sumber makanan dari luar. Dalam keadaan genting, tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli,” tambahnya.
Di sisi lain, presiden terpilih juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memajukan sektor pertanian dan mengurangi ketergantungan pada pangan impor. Salah satunya, ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi nasional untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan, serta mengajak seluruh pemimpin dan masyarakat untuk bekerja sama demi mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan nasional.
Selanjutnya, Prabowo juga mengatakan bahwa tantangan global seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan perkembangan teknologi menjadi isu yang harus diperhatikan dalam strategi jangka panjang ketahanan pangan.
“Ini adalah masa depan bangsa, dan kita semua harus terlibat dalam membangunnya,” ujar Presiden Prabowo.
Tidak hanya itu saja, dengan terpilihnya Presiden Prabowo Subianto dapat membuka babak baru dalam pemerintahan Indonesia dengan visi besar yang berfokus pada ketahanan pangan, ekonomi berkelanjutan, dan ketahanan nasional.
Sementara itu, masyarakat maupun petani Indonesia menaruh harapan besar agar langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dapat diwujudkan dengan nyata. Mereka berharap bahwa program-program yang dirancang tidak hanya fokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga memperhatikan kebutuhan mereka untuk mendapatkan akses yang lebih baik terhadap alat mesin pertanian, benih unggul, dan pelatihan di sektor pertanian. Dukungan dalam pembiayaan dan pemasaran hasil pertanian juga menjadi perhatian utama, dengan harapan agar pendapatan mereka meningkat dan kehidupan mereka lebih sejahtera.
(Agy Umbara)