banner 728x250

Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier di Muara Sungkai Lampura Bernilai Milyaran Diduga Proyek Siluman

elvanonews.com - Tak Berkategori
  • Bagikan
banner 468x60

Lampung Utara, elvanonews.com -Proyek pembangunan jaringan Irigasi Tersier menelan anggaran 15 milyar milik Balai Besar Tampa plank proyek wilayah sungai (BBWS) mesuji sekampung di desa Pakuan agung Kecamatan muara sungkai Kabupaten lampung Utara (lampura) Tahun 2024 diduga banyak kejanggalan menuai protes masyarakat petani lantaran dianggap kurang memberikan azaz manfaat. Kamis (11 juli 2024)

Dalam pembangunan irigasi tersebut Ada dua (2) jenis pekerjaan tersebut yaitu :

1. peningkatan daerah irigasi way Rarem (Lanjutan).

yang dikerjakan oleh PT LENTERA KAHURIPAN INDONESIA. Dengan no kontrak.HK 02.03/KST WR/Aw9.1/III/2024, dengan alamat kantor, GP. Plaza.LT 5 Unit 27,Jl.Glora II Tanah Abang kota ADM Jakarta pusat. DKI Jakarta 10270.

2. pekerjaan

Pengawasan teknik dan Supervisi peningkatan daerah irigasi Way Rarem (Lanjutan)

No kontrak.HK.02.03/SPV.WR/Aw9 1/I/2024

Pelaksana.PT ADHITYA DHARMASTITYA KSO.PT BINA BUANA RAYA

Alamat. JL. Supriyadi VI No 14A RT.001 RW. 007 Kalicari, Pedurungan kota Semarang Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi dan konfirmasi Awak media Dengan beberapa masyarakat setempat berinisial Wnsr mengatakan,” semenjak irigasi ini selesai di bangun oleh pemerintah, memang pernah di aliri air pak. Tetapi tidak mencukupi kebutuhan kami masyarakat dalam mencetak sawah. Sehingga menyebabkan kami gagal panen. Akhirnya kami para petani di desa Negeri ratu dan Pakuan Agung memutuskan untuk menanam karet dan singkong. Ujar Wnsr

Selanjutnya,Wnsr juga memaparkan bahwa dengan adanya pekerjaan peningkatan irigasi tersebut oleh pemerintah, ” saya menilai kurang bermanfaat buat masyarakat.

“Saya berharap kepada pemerintah agar dapat mengkaji kembali atau mengevaluasi pekerjaan tersebut, agar tidak terkesan buang-buang Anggaran belaka.

Justru kami petani sangat mengharapkan akan kelancaran pupuk agar dalam usaha kami bisa memperoleh hasil yang memuaskan. Sekali lagi saya katakan kami masyarakat yang memiliki lahan di sepanjang irigasi tidak akan mencetak sawah lagi. Sudah trauma. Tutupnya

Di tempat terpisah kepala desa Pakuan Agung Rais memaparkan bahwa apa yang di sampaikan oleh masyarakat itu benar adanya sebab pada tahun 1994 masyarakat yang memiliki lahan pertanian dari BPM5 sampai BPM17 dulu pernah menyiapkan lahan untuk cetak sawah. Akan tetapi setelah beberapa kali mereka tanam padi di sawah, hasilnya kurang memuaskan dikarenakan kurangnya debet air sehingga mengalami suatu kegagalan panen. Sejak itulah masyarakat kami kembali merombak lahan mereka menjadi perkebunan karet dan singkong. Paparnya

Selanjutnya Rais juga merasa heran dengan program peningkatan irigasi tersebut yang saya nilai tidak memperhatikan azaz dan manfaat terhadap masyarakat.

“Dulu masyarakat saya,ada di dusun 02 Pakuan Agung yang usahanya terletak di BPM7 berkisar 200 Ha lahan sawah. Namun sekarang hanya tinggal 50 ha saja karena kekurangan air.

Yang menjadi pertanyaan saya, dengan adanya pembangunan irigasi tersebut apakah Balai besar bisa menjamin akan kebutuhan air kepada masyarakat. Dan Bagaimana Mekanisme pekerjaan tersebut? Apakah tidak berdasarkan Check and recheck. Cetusnya. (Red/AG)

banner 325x300
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *