banner 728x250

PKC PMII Lampung Kecam Keras Trans7: Jangan Permainkan Marwah Pesantren!

  • Bagikan
banner 468x60

BANDAR LAMPUNG, Elvanonews.com – Sekretaris Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Lampung, Azep Maulana, mengecam keras tayangan program Xpose di stasiun televisi Trans7 yang dinilai menyinggung dan melecehkan martabat para kiai serta pondok pesantren di seluruh Indonesia.

 

Menurut Azep, tayangan tersebut bukan sekadar kesalahan teknis atau kekeliruan redaksi, melainkan bentuk nyata dari ketidakpekaan media terhadap nilai-nilai keislaman dan kultur pesantren yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

 

“Pesantren bukan sekadar tempat belajar agama, tapi benteng moral dan peradaban bangsa. Saat pesantren dilecehkan, berarti marwah umat dan kehormatan bangsa juga diinjak,” tegas Azep, Selasa, (14/10/2025).

 

Ia menilai, media seharusnya menjadi ruang pencerahan, bukan arena provokasi yang menebar keresahan. Media besar seperti Trans7, kata Azep, memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk menjaga etika penyiaran, bukan justru mempermainkan simbol-simbol keagamaan yang sakral di hati masyarakat.

 

“Trans7 telah menunjukkan sikap tidak berempati dan gagal memahami sensitivitas publik. Ini bukan sekadar pelanggaran etika jurnalistik, tapi juga pelecehan terhadap jati diri pesantren sebagai penjaga nilai kebangsaan,” lanjutnya.

 

Azep menegaskan, PKC PMII Lampung menuntut Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera turun tangan menindak tegas dugaan pelanggaran ini. Ia menilai, jika dibiarkan, hal semacam ini dapat merusak harmoni sosial dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap media arus utama.

 

Selain itu, PMII Lampung juga menginstruksikan seluruh kader dan simpatisan santri untuk melakukan boikot terhadap seluruh kanal Trans7, hingga pihak manajemen memberikan permohonan maaf terbuka dan melakukan evaluasi total terhadap isi tayangan mereka.

 

“Kami tidak akan diam. Santri dan kader PMII adalah penjaga marwah pesantren. Kita lawan pelecehan dengan cara yang beradab, dengan nalar, etika, dan semangat perlawanan yang bermartabat,” tutup Azep. Red

banner 325x300
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *