Jakarta, Harianelvanonews.com – Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik menggelar Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) dalam membentuk kader-kader patriotik yang siap tampil di garis depan pengabdian bagi bangsa dan gereja.
“Kehadiran Paskokat adalah bagian dari langkah strategis memperkuat visi besar organisasi,” kata Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Menurut dia, Paskokat bakal menjadi motor penggerak gerakan-gerakan kemanusiaan Pemuda Katolik, mulai dari tanggap bencana, pembelaan sosial, hingga keterlibatan dalam aktivitas kebangsaan.
“Ini bukan sekadar training fisik, tetapi proses kaderisasi untuk melahirkan patriot muda Katolik yang peka, tangguh, dan siap pakai di masyarakat,” kata Gusma yang juga didaulat sebagai Panglima Nasional Paskokat.
Menurut dia, Diklatsar Paskokat Angkatan I ini menghadirkan metode training terpadu, kombinasi antara pembinaan disiplin dan mental, penguatan karakter kebangsaan, serta peningkatan “soft skills” strategis.
“Para peserta mendapatkan pembekalan keahlian seperti, negosiasi dan lobi publik, penanganan kebencanaan dan pertolongan pertama, teknik pembelaan dan non-litigasi, kepemimpinan berbasis pelayanan, pengorganisasian massa dan penguatan jejaring sosial,” jelas Gusma.
Sebagai corak komitmen kebangsaan lintas iman, aktivitas ini menghadirkan pembimbing dari Satuan Koordinasi Nasional Banser-Ansor (Satkornas Banser), yang memberikan training kedisiplinan dan wawasan bela negara.
“Kita belajar dari siapa saja, selama itu memperkuat komitmen kita kepada Pancasila, NKRI, dan nilai-nilai kemanusiaan. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan dan solidaritas lintas organisasi adalah fondasi krusial Indonesia hari ini dan ke depan,” ujar Gusma.
Di tengah situasi bangsa yang diwarnai beragam krisis nilai dan sosial, Gusma menyebut Pemuda Katolik datang membawa angan kader muda Katolik yang tidak hanya aktif di ruang sakral, tapi juga datang nyata dalam kehidupan sosial.
“Melalui Paskokat, organisasi ini memperkuat barisan kader yang siap tampil dalam kerja-kerja konkret di desa, di kota, apalagi dalam situasi darurat kemanusiaan,” katanya.
Diklatsar Paskokat ini bukan hanya mencetak kader lapangan, tetapi juga mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda yang siap bertindak, menginspirasi, dan berani menyuarakan keadilan dalam semangat ketaatan Katolik dan nasionalisme.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal dari rangkaian penguatan struktur Paskokat di seluruh Indonesia, yang dirancang untuk bersinergi dengan jaringan organisasi, lembaga sosial, dan lembaga kebangsaan lainnya,” katanya. (Agy Umbara)